Hari ini mari kita bercerita
sedikit tentang iklan, atau advertising, atau pariwara. Bagi produsen ataupun
perusahaan jasa, iklan pastinya menjadi salah satu andalan untuk memasarkan
produk mereka. Produk – produk terbaru yang muncul, tentu harus dipasarkan. Namun
sebelum sampai ke pasar atau ke tangan konsumen, tentunya harus ada pemberitahuan
mengenai apa dan bagaimana serta spesifikasi produk yang akan dijual tersebut
nantinya agar pembeli terpengaruh dan membeli. Iklan lah yang
akan menjawab.
Lantas bagaimana konsumen bisa terpengaruh hanya sebuah pariwara.?, dan apa dampaknya.?? Ini dia
Lantas bagaimana konsumen bisa terpengaruh hanya sebuah pariwara.?, dan apa dampaknya.?? Ini dia
Dalam pemasaran, fungsi Advertising adalah untuk memperkuat rangsangan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen pada suatu produk agar dapat memenuhi kepuasannya. Ingat loh, manusia itu memiliki
kepuasan tak terbatas, pun juga pembeli. Karena konsumen tidak akan tahu produk A, kalau produk
tersebut tidak diperkenalkan dan tidak diberitahu apa keuntungan dari pemakaian
Produk A.
Tahun semakin berubah, pastinya
proses periklanan juga mengikuti alur zamannya. Zaman dulu iklan ditampilkan
dan paling sering dilihat orang melalui media cetak atau Koran dan Poster,
namun saat ini, saat perkembangan
teknologi semakin pesat, iklan tidak hanya ditayangkan melalui media cetak semata,
tapi TV, Radio, dan Internet.
Pengaruh
Masih ingatkah dengan iklan salah
satu klinik pengobatan yang ditayangkan di televisi indonesia.? Pasti masih ingat. Iklan itu
sekarang tidak muncul lagi (menurut saya). Iklan yang berisi testimoni dari
para mantan pasien yang mengaku sembuh setelah berobat ke klinik tersebut sempat
menjadi kontroversi di masyarakat. Dimana letak kontroversinya.? Naahh, disini letak kehati - hatian para jago - jago konsep iklan.
Fungsi Pariwara selain untuk
memberitahu informasi mengenai spesifikasi produk/jasa yang ditawarkan, juga sebagai alat untuk
membujuk atau mempengaruhi konsumen, setelah berhasil, maka akan gampang untuk menanamkan citra atau image produk/jasa ke
masyarakat. Karena itu, sekarang iklan bukan hanya untuk produk atau jasa
semata, tapi untuk kampanye Pilkada, Pileg atau Pilpres. Kenapa.? Karena Iklan
adalah salah satu alat Propaganda yang mujarab dalam merubah mindset bahkan perilaku
seseorang. Point besarnya adalah : Pencitraan. Kalau masyarakat tidak kenal, mana mungkin masyarakat tertarik dan membeli. iya kan.?
Ok, kita balik ke topik.
Coba perhatikan disekeliling kita, atau dirimu sendiri sajalah. Mulai dari tidur, hingga bangun pagi,
dirumah, dikampus, di sekolah, di tempat kerja sampai kembali tidur di malam
hari, kita pasti bertemu iklan. Bahkan saat kita berkomunikasi dengan orang lain sekalipun, bahasa - bahasa yang biasanya muncul dalam setiap pariwara akan kita ucapkan tanpa sadar. Kalau sudah seperti itu, saya tidak mengacungkan jempol pada iklannya, melainkan pada si perancang/ konseptor atau designer iklan tersebut.
Coba bayangkan, setiap kali kita
melihat televisi, membaca Koran, mendengar radio, dan muncul iklan, apakah kita
bisa langsung mengomentari iklan tersebut secara langsung.? Tentu tidak. Setiap
iklan yang muncul di televise, kita hanya mendengar, melihat dan pasti nantinya
mengingat. Pun juga sama dengan iklan yang muncul di media cetak maupun radio.
Tidak sedikit strategi yang
diterapkan para pengiklan agar masyarakat membeli produk mereka. Contohnya saja,
iklan makanan ringan dengan bonus hadiah mainan didalamnya. Anak – anak yang
melihat iklan tersebut pasti berhasrat membeli produk tersebut, bukan karena
makanannya, tapi karena ada hadiah mainan didalamnya. Bagi perusahaan/ pengiklan
tidak lah penting anak – anak membeli produk tersebut karena ada hadiah makanan
dalam produk tersebut, yang terpenting, produknya laku.
Kalau di beberapa artikel yang
pernah saya baca, Iklan cukup efektif dalam mempengaruhi anak – anak untuk mendorong anak –
anak membeli produk. Saya tidak setuju. Karena saat sekarang apalagi
disaat – saat ini, dimana tingkat konsumerisme masyarakat Indonesia semakin
tinggi, pola gaya hidup, serta gengsi, justru menambah daftar jenis umur yang
dapat dipengaruhi oleh iklan yang bukan hanya anak - anak saja, tapi sudah mampu mempengaruhi keputusan Orang dewasa untuk membeli barang.
Sederhana saja. Dalam hal rambut, masih adakah orang keramas
dengan menggunakan tanaman lidah buaya.? Pastinya saat sekarang, sudah sangat
langka. Lagian kenapa harus memakai tanaman lidah buaya, dengan aroma yang
menyengat dan agak sedikit tidak harum saat terhirup. Lebih baik membeli shampoo
yang mengandung lidah buaya, dan aromnya pun semerbak. It’s simple.
Syarat dan Ketentuan Berlaku
Satu hal lagi, coba perhatikan
iklan di televisi maupun media cetak. Saya paling sering memperhatikan iklan
tersebut, dan yang menjadi target utama saya, bukan pada produk, melainkan pada
tulisan kecil, dan bahkan sangat kecil menurut saya, lengkap dengan satu
bintang kecil di sudut kiri atas tulisan.
*Syarat dan Ketentuan Berlaku.
Pernahkah anda membaca tulisan
tersebut saat melihat iklan yang menayangkan promo terbaru dari suatu produk.? Pasti
hanya sebagian, karena tulisan itu sangat kecil sekali.!!!.
Tidakkah terpikirkan oleh kita, sebuah
promo, sebuah diskon, bonus, gratisan, tapi dibumbui syarat dan ketentuan
berlaku. Eerrgghhhh..!!! sakit ini.
Konsumen Bijak
Banyak iklan bergentayangan
dikehidupan kita sehari – hari, bahkan sudah sampai tertanam dalam perilaku
kita sendiri tanpa kita sadari. Saya bukan tidak suka dengan iklan, karena
memang iklan penting untuk pemasaran dan pasti ada, dari sekian banyak iklan
yang bergentayangan, ada iklan yang memang menampilkan iklan secara jujur. Jujur
maksudnya, kualitas produk yang ditampilkan diiklan, sama saat kita telah membeli
produk tersebut.
Karena menjadi Konsumen yang
Bijak tidaklah sulit.
BELILAH BARANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN, JANGAN SESUAI
KEINGINAN.
No comments:
Post a Comment
PLEASE GIVE COMMENT WISELY.