Naah kita mampir lagi
ke dunia jejaring sosial.
Seorang teman malah pernah mengungkapkan, bahwa 80
% (bukan hasil penelitian) seseorang akan mem – block atau me-remove akun orang
lain di pertemanannya dalam jejaring sosial karena merasa iri, sisanya, macam –
macam, bisa karena alasan pornografi atau memang karena sejak dulu sudah
bermusuhan. Iri disni bisa diartikan karena mendapat pesaing tangguh dalam
berkomentar, karena di khawatirkan akan semakin bertambah mereka yang tidak
setuju dan popularits seseorang itu bisa menurun, dan tentu saja menghindari
hal – hal “tertentu” yang dapat membongkar aib.
Keberadaan Jejaring sosial seperti Facebook saat
ini justru memudahkan kita untuk berinteraksi dengan orang lain dengan biaya
yang sangat murah (bahkan gratis) dan tentunya dengan cara yang mudah. Bayangkan
saat jejaring sosial yang ada saat ini belum tenar di Indonesia, hanya mereka
yang beruntung dan sudah melek internet saja yang merasakan indahnya berselancar
di dunia maya lewat Ym atau mIRC. Naah bagaimana yang tidak melek sama sekali
mengenai dunia internet.?? Yaaahhh paling banter hanya menggunakan Wartel (warung
telepon.red) bagi yang tidak memiliki telepon di rumah, dan itu pun berbicara
kepada orang yang dikenal saja.
Media Informasi
Tanpa terasa dengan semakin menjamurnya situs
jejaring sosial beserta penggunanya, sekarang semuanya semakin terasa mudah. Salah
satu kemudahan yang kita peroleh dari jearing sosial ini adalah Informasi.! Iya
benar informasi. Saat handphone masih begitu mahal, kita hanya mengandalkan
informasi dari media massa, mulai dari lowongan kerja, kecelakaan, bencana
alam, dan kejadian – kejadian lainnya. Akan tetapi coba perhatikan dan rasakan
sendiri, disaat wartawan masih sibuk mengetik berita mengenai kecelakaan yang
telah terjadi di suatu tempat atau berita mengenai terjadinya rusuh dalam
demonstrasi di suatu tempat, kita malah menjadi penyampai berita pertama
sekali, hanya dengan beberapa kata dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 2
menit.
Lewat istilah “Update status” atau “men-tweet” kita secara tidak
langsung menjadi penyampai berita, contohnya : “hufft..! kesel dech jalanan
jadi macet gara2 ada demo di jalan A...” atau “OMG..!! ada motor bertabrakan
dengan pesawat luar angkasa, kasian buanget
eaa, huft...” dan tak lupa ditambah dengan siapa kita saat itu dan dimana
lokasinya.. hehehehe… namun lagi – lagi, apakah kita sadar kalau kita sendiri
sudah memberikan informasi ke orang lain, dan apakah itu bisa dikatakan berbagi
informasi kalau kamu mem – block atau me-remove seseorang dari akun pertemanan kamu di situs Jejaring
sosial.??
Teknologi = Pencipta
Zombie..???
Mari sekali lagi kita
melihat kebelakang, saat situs jejaring sosial belum familiar untuk kita, dan
handphone belum menjadi barang primer seperti saat ini. Kita hanya melakukan
interaksi dengan orang lain kalau kita bertemu langsung dengan orang itu, dan
rasanya kalau tidak bertemu langsung seperti ada yang kurang. Naahhh..sekarang
dengan jejaring sosial malah yang lebih memprihatinkan, interaksi interpersonal
(person to person/face to face) malah semakin menurun (benarkah.??). Saya
pernah mendapati sendiri dan melihat di suatu kos - kosan, ada 2 orang teman sedang
asyik ber – chating ria dengan temannya sambil tertawa terbahak – bahak. Saya jadi
heran, lantas saya tanya sama si A, “Ada apa A.?, seru kayaknya ya,” si A
jawab, “ahh gak bro, ini si B curhat tentang pacarnya,”. Padahal posisi si B saat chatingan ada di
kamar tepat disebelah kamar si A yang jarak antar kedua kamar kurang dari 1
meter dan mereka hanya chating-an berdua saja. Ini baru disebut OMG..!!!!!!.
Tanpa kita sadari juga, begitu besar efek dari
jejaring sosial, dan bahkan bisa membuat kita yang awalnya saling kenal menjadi
tidak kenal, kenapa bisa.? Coba perhatikan di sebuah lokasi yang terdapat
koneksi Free Wi-fi nya, dan perhatikan situasi apa yang terjadi.? Semuanya diam,
semuanya membisu, bahkan suara nyamuk sekalipun bisa kita dengar, dan kita baru akan berbicara kalau kita lapar.
Indonesia paling
cerewet
Walaupun diantara teman – teman sekalian ada
yang merasa kurang sreg dengan tulisan saya diatas, jangan langsung merasa
rendah diri, karena masih ada yang bisa kamu dan kita banggakan sebagai bangsa yang
besar. Kenapa tidak, begitu banyak tulisan yang menyindir pengguna situs
jejaring sosial, dan salah satunya tulisan saya ini, namun masih ada yang
membanggakan.
Apa yang membanggakan.? Hal yang membanggakan
bahwa ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta adalah kota yang
paling aktif nge – tweet.
Hasil penelitian Semiocast, sebuah lembaga riset
asal Paris, Perancis melansir bahwa dari kiriman 27 % sample tweet dari berbagai
kota di dunia, posisi pertama diraih oleh Jakarta dengan lebih dari 2 %
mengalahkan Tokyo di posisi kedua, serta mengalahkan kota New York di posisi
kelima dengan kontribusi lebih dari 1.5 %, bahkan Bandung sekalipun masuk
kedalam jajaran 10 besar, di posisi ke enam dengan kontribusi lebih dari 1%. (cek
disini : Twitter reaches half a billion accounts More than 140 Millions in the US. naaahhhh......sudah sepatutnya lah kita berbangga...
Persentase Per-teman-an
Bicara persentase, teman – teman juga harus
jujur sama akun sendiri, bila perlu dimasukin jadi status atau jadi tweet. Sebelum
kamu mengambil langkah mem – block akun seseorang seolah – olah kamu adalah artis
dengan privasi tingkat tinggi. Coba cek secara jujur, disini saya masih
menggunakan sample, dimana anda memiliki jumlah teman sebanyak 1.500 di akun FB kamu.
Pertanyaannya :
1. Dari 1.500 itu, berapa
orang kah yang benar – benar kamu kenal.??
2. Berapa orang kah yang
sudah kamu kirim permintaan pertemanan.??
3. Berapa orang kah yang
sudah mengirim permintaan pertemanan ke akun kamu.??
4. Berapa orangkah yang
sudah meng”confirm” akun kamu.??
5. Dan berapa orang kah
yang sudah kamu “block/remove”dari pertemanan kamu, diluar alasan pornografi.??
Jawab saja sendiri, kalau berani tampilkan di
akun jejaring sosial kamu dan refleksikanlah sendiri, dimana letak untung dan
rugi jejaring sosial buat kamu. Karena yang berhak menyaring efek penggunaannya
hanya kamu.
Saran saya sich, bijaklah dalam berselancar di
dunia maya, dan bijak jugalah dalam membangun relasi pertemanan.
Peace.
No comments:
Post a Comment
PLEASE GIVE COMMENT WISELY.